Dalam
buku "Long Walk to Freedom", Nelson Mandela (1918-2013) menceritakan
salah satu pengalamannya saat mendekam di penjara Robben Island selama 19 tahun.
Di
penjara itu, ada seorang kepala sipir yang dikenal paling kejam. Namanya
Badenhorst. Beberapa hari sebelum Badenhorst pergi, Mandela dipanggil ke kantor
pusat. Jenderal Steyn saat itu tengah mengunjungi pulau itu dan ingin tahu
apakah ada pengaduan dari para narapidana. Badenhorst juga berada di kantor itu
ketika Mandela menuliskan pengaduannya.
Ketika
Mandela selesai, Badenhorst mengajaknya mengobrol. Badenhorst berkata kalau
dirinya akan meninggalkan pulau itu. "Saya cuma berharap semua orang di
sini baik-baik saja." Seketika Mandela tercengang sekaligus merasa kagum.
Ucapan Badenhorst itu menurutnya sangat tulus dan menunjukkan sisi lain dirinya
yang tak pernah terlihat sebelumnya. Mandela menjawab, "Terima kasih dan
semoga sukses"
Mandela
merenungkan kejadian ini. Badenhorst mungkin kepala sipir yang paling kejam dan
tak berperasaan. Namun pada hari itu di kantor pusat, ia menunjukkan bahwa ada
sisi lain yang dia miliki, sisi yang tampak tak jelas tapi masih ada di dalam
dirinya. Sikapnya yang tidak menyenangkan, bisa jadi, karena sistem tempatnya
bekerja yang menuntut demikian. Hal ini mengingatkan kita bahwa semua bahwa
manusia, yang kelihatannya bersikap paling dingin sekalipun, tetap memiliki
kebaikan dalam dirinya.
Dalam
kehidupan ini, kita seringkali menjumpai "Badenhorst" lainnya. Coba
renungkan sejenak, alasan di balik sikapnya yang menjengkelkan. Mungkin mereka
bersikap begitu karena memang ada sesuatu yang mengharuskan mereka seperti itu.
Atau, mungkin kekesalan mereka diakibatkan karena persoalan rumit yang sedang
mereka hadapi di kehidupan pribadi, kampus atau kantor. Sayangnya memang,
kekesalan mereka dilampiaskan dengan sikap kasar kepada orang lain, kepada
kita. Tapi, alangkah baiknya jika kita tidak mengimbangi sikap orang-orang seperti
Badenhorst itu.
Seperti
yang dikatakan Mandela, pada dasarnya setiap manusia memiliki sisi baik yang
jika disentuh akan mampu mengubah manusia paling dingin sekalipun. Karena itu,
dengan berusaha sedikit memahami, kita akan bisa bersikap sopan dan ramah.
Perlahan tapi pasti kekerasan hati orang itu akan berhasil diluluhkan.
Tetesan
air yang terus-menerus bisa melubangi kerasnya batu karang. Begitu pula, hati
yang keras akan mampu luluh dengan sikap yang lemah-lembut.
Luar
biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar