Malam gaes... Jam segini aku baru kelar ngurusin dunia nyata, maklumlah ya... emak-emak yang sok sibuk... Karena memang begitulah hidup, selalu ada kerjaan tak ada habisnya.
Dulu kita kerjaannya sekolah menambah ilmu, setelah tamat sekolah nyari kerjaan biar bisa hidup mandiri gak ngerepotin ortu lagi, abis dapet kerja nyari teman hidup. Nah, dapat temen hidup lebih banyak tanggung jawab, selain ngurusin diri-sendiri juga ngurus suami dan anak. Setiap siklus kehidupan itu akan ada masanya. Cepat atau lambat apa yang dijalani orangtua kita dahulu, akan tiba waktunya kita menjalani hal seperti itu juga.
Melihat sekilas perjalanan hidupku kebelakang, untuk mencapai tahap sekarang bukan hal yang mudah. Karena aku juga pernah berada di titik terendah. Bahkan, aku pernah beberapa kali berpikir untuk mengakhiri hidup. Tapi tidak aku lakukan karena aku tahu itu merupakan dosa besar yang tidak terampuni.
Alhamdulillah aku masih hidup, kalau semua itu terjadi mungkin sekarang aku tidak bisa menulis ini dan menertawakan betapa bodohnya aku dahulu dalam menjalani hidup. Betapa jauhnya aku dari Allah, betapa aku tidak bersyukur telah diberi nafas dan badan yang sehat.
Aku juga tidak peduli bagaimana tanggapan orang yang selalu melihat rendah kepadaku. Berpikir betapa bodohnya aku yang mengorbankan karier dan memilih jadi ibu rumah tangga. Menyia-nyiakan ijazah seorang pendidik. Berpikir mereka lebih hebat karena punya pangkat dan gaji bulanan. Uppss...
Hidup itu pilihan gaes... Bagaimana kamu memilih jalan yang kau tempuh. Bukan aku merasa lebih baik dari wanita karier yang lain yaa. Bahkan aku sangat kagum dengan mereka yang mampu membagi waktunya antara karier dan keluarga. Tapi ini tentang proses kehidupan. Akan tiba saatnya masing-masing kita menemui persimpangan hidup dan kita diwajibkan menjalani salah satunya. Pasti gak mudah setiap jalan yang kita tempuh. Disitulah ujian kehidupan setiap insan. Jikalau dapat melewati ujian tersebut maka congratulation... kamu dapat naik ke level ujian selanjutnya. Sejauh ini pencapaian tertinggi bagi seorang Nana itu adalah bisa merasakan kedamaian hidup, damai hidupku selama uang belanja cukup, suami aman dari pelakor, kami sekeluarga sehat tanpa kekurangan, bisa me time nonton drakor tiap malam, bisa nerbitin buku antologi, punya online shop, bisa jalan-jalan sama keluarga tanpa galau mikirin cuti. Wkwkwk... Masih banyaklah.. tapi Alhamdulillah bisa aku nikmati. Yuppzz... nikmat yang mana lagi yang mau kau dustakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar