Pengertian Prinsip Dasar Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas mengandung pengertian, yaitu proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999 : 11).
Pengelolaan kelas juga dapat diartikan sebagai segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan (Ahmad, 1995 : 1).
Sedangkan prinsip dasar pengelolaan kelas adalah pegangan atau acuan yang memiliki pokok dasar berfikir atau bertindak bagi seorang pendidik dalam usaha menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisinya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.
Macam-Macam Prinsip dalam Pengelolaan Kelas
Djamaroh (2006 : 173) menyebutkan masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering di diskusikan oleh penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya di masa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk prilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.
Secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa (Djamarah, 2006 : 184). Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan prilaku. Kepribadian siswa dengan ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya secara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ektern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah (2006 : 185) menyebutkan dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut :
1. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasilnya dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru dan interaksi guru dengan siswa akan mengurangi munculnya gangguan dan bisa juga meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar efektif. Dengan demikian dapat mencegah munculnya gangguan kelas seperti siswa meribut, tidak memperhatikan guru menerangkan, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan guru terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negative. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri dan guru sendiri hendaknya dapat menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut terdisiplin dalam segala hal.
Strategi Untuk Mengimplementasikan Prinsip-Prinsip Dalam Pembelajaran
Strategi pengelolaan kelas adalah pola/siasat yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif. Sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2005 : 174) hal-hal yang berkaitan dengan strategi untuk mengimplementasikan prinsip pengelolaan kelas ialah :
1. Penataan ruang kelas
- Pengaturan tempat duduk
- Pengaturan alat pengajaran
- Penataan dan kebersihan ruang kelas
- Ventilasi dan tata cahaya
- Pembentukan organisasi. Pembentukan organisasi kelas merupakan langkah awal melatih dan membina anak didik dalam hal berorganisasi. Dengan organisasi ini anak didik dapat membantu guru dalam berbagai hal.
- Pengelompokan anak didik. Dalam upaya melayani kegiatan belajar yang optimal, pengelompokan anak didik mempunyai arti penting. Pengelompokan anak didik tersebut bermacam-macam mulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.
Berdasarkan uraian prinsip-prinsip pengelolan kelas di atas, dapat kita ambil analisis yaitu dalam pengelolaan kelas seorang guru mesti tahu dan mempergunakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Prinsip pengelolaan kelas itu sendiri merupakan pegangan atau acuan pokok dasar berfikir atau bertindak bagi seorang pendidik. Tujuannya adalah untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisinya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar